Selasa, 11 Desember 2012

Makalah ISOLASI MINYAK ATSIRI DENGAN DISTILASI UAP


I.         JUDUL
ISOLASI MINYAK ATSIRI DENGAN DISTILASI UAP
      
II.      TUJUAN
Mahasiswa dapat mengisolasi senyawa organik dari bahan alam dengan menggunakan cara distilasi uap

III. DATA PENGAMATAN
No
Perlakuan
Data Pengamatan
1


2.

3.

4.

5.


6.














7.



8.



9.

10.



11.
12.

13.
Mengiris tipis-tipis kulit jeruk kemudian diangin-anginkan semalam
Menimbang 250 gram kulit jeruk untuk percobaan
Memanaskan air lalu diatasnya diberi kulit jeruk
Merangkai alat untuk proses distilasi
Mengukur sushu tetesan awal, suhu tertinggi, dan suhu akhir

Menghitung jumlah tetesan tiap menit selama 15 menit terhitung setelah tetesan pertama pada labu distilat











Melakukan penggojogan setelah labu distilat penuh


Lapisan bawah dibuang .
Lapisan atas yang berupa minyaknya disimpan dalam gelas ukur lalu disumbat dengan tissue
Melakukan penggojogan kedua ditambah air
Lapisan minyak diambil , lapisan bawah dibuang
Lapisan minyak dicampur di gelas ukur sebelumnya
Melakukan penggojogan ketiga
Minyak yang diperoleh ditambah Na2SO4 anhidrat lalu disaring
Filtrat yang dihasilkan = minyak atsiri

Kulit jeruk menjadi panjang tipis-tipis dan berwarna agak pucat (tidak fresh)

Massa kulit jeruk : 250 gram





Suhu tetesan awal: 88° C
Suhu tertinggi       : 92° C
Suhu akhir             : 91° C
T1 : 30 Tetesan
T2 : 17 Tetesan
T3 : 18 Tetesan
T4 : 21 Tetesan
T5 : 22 Tetesan
T6 : 22 Tetesan
T7 : 23 Tetesan
T8 : 23 Tetesan
T9 : 22 Tetesan
T10 : 20 Tetesan
T11 : 23Tetesan
T12 : 23 Tetesan
T13 : 22 Tetesan
T14 : 23 Tetesan
T15 : 20 Tetesan
Terbentuk 2 lapisan
Lapisan atas : Putih keruh, ada sedikit lapisan minyaknya
Lapisan bawah : bening










Hasil sama seperti penggojogan kedua


Volume minyak atsiri adalah 0,5 mL

IV.        PERHITUNGAN
Ø Rata-rata jumlah tetes tiap menit adalah :
30+17+18+21+22+22+23+23+22+20+23+23+22+23+20
                                          15
= 329
 15
= 21, 93 tetes

Ø Massa limonen = . V
 =  0,8235 gr/cm3 .  0,5 Ml
  = 0, 41175 gram

                                    Massa limonen
Ø Randemen         =                                              x 100 %                
Massa kulit jeruk

0,41175
=                                  x 100 %
                                    250
                       
=  0,16 %













IV.  PEMBAHASAN
        Percobaan isolasi minyak atsiri dengan distilasi uap bertujuan agar dapat mengisolasi senyawa organik dari bahan alam dengan menggunakan cara distilasi uap.
        Prinsip dasar dari percobaan ini adalah mengisolasi minyak atsiri yang berasal dari sampel kulit jeruk dari air dengan cara mengalirkan uap air ke dalam tumpukan kulit jeruk yang sudah diiris tipis-tipis dan dikeringkan tanpa sinar matahari (diangin-anginkan), sehingga minyak atsiri teruapkan bersama dengan uap air. Setelah pengembunan, minyak akan membentuk lapisan yang terpisah dari air yang selanjutnya dapat dikumpulkan. Prinsip ini merupakan prinsip distilasi uap, yang dilakukan untuk memisahkan suatu campuran zat pada temperatur yang lebih rendah dari titik didih normal komponen penyusunnya. Metode ini sering digunakan untuk memisahkan senyawa volatile dari senyawa non volatile pada sampel bahan alam bahkan memisahkan senyawa terdekomposisi pada titik didihnya.
        Prinsip kerja dalam percobaan ini, dimulai dari menyiapkan sampel kulit jeruk. Kulit jeruk yang digunakan sebaiknya kuli jeruk yang tipis. Lalu sipotong atau diiris kecil-kecil lalu diangin-anginkan minimal 1 malam. Pengirisan kulit jeruk menjadi tipis-tipis bertujuan untuk memperluas permukaan bidang sentuh dengan uap air yang dialirkan, sehingga uap air tersebut akan lebih banyak mengalir dan masuk kedalam pori-pori kulit jeruk. Sedangkan, tujuan diangin-anginkan adalah agar kandungan air didalam kulit jeruk berkurang.
        Massa sampel kulit jeruk yang digunakan dalam percobaan ini adalah 250 gram. Sampel kulit jeruk dimasukkan kedalam ketel uap (panci) yang sebelumnya sudah diisi air. Lalu merangkai alat distilasi yang akan digunakan.  



Description: D:\jadsi.jpgBerikut gambar rangkain alatnya :



             
Keterangan :
1 = kompor listrik
2 = panci
3 = pipa T
4 = termometer
5 = kondensor
6 = water in
7 = water out
8 = labu distilat
9 = pipa L
        Setelah pemasangan alat selesai, kemudian melakukan distilasi uap. Distilasi dilakukan ± 2 jam. Dalam proses distilasi ini, uap air dalam panci akan menembus kulit jeruk, kemudian mengalir melewati kondensor sehingga terjadi pengembunan yang akan mengalir dan ditampung pada labu distilat.
        Saat melakukan distilasi, dilakukan pengukuran suhu tetesan pertama. Pada percobaan ini diperoleh data suhu tetesan pertama, adalah 880C. Kemudian menghitung banyaknya tetesan yang terjadi permenit dalam 15 menit pertama.
        Setelah terjadi tetesan terakhir (± 2 jam), distilasi dihentikan. Suhu tertinggi dalam percobaan ini adalah 920C. Sedangkan suhu akhir tetesan adalah 91 oC.   Hasil distilasi kemudian diekstraksikan dengan corong pisah hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan bawah berupa air dan lapisan atas merupakan minyak atsiri. Lapisan bawah atau air dibuang, sedangkan lapisan atas ditampung di gelas beker.
        Lalu menambahkan Natrium Sulfat anhidrat kedalam gelas beker yang berisi minyak atsiri. Penambahan ini bertujuan untuk mengikat air yang masih bercampur dengan minyak atsiri sehingga diperoleh minyak atsiri yang murni. Penambahan dilakukan sampai Natrium Sulfat anhidrat tidak larut lagi. Lalu mengukur volum minyak atsiri yang dihasilkan. Pada percobaan ini diperoleh minyak atsiri sebanyak 0,5 mL. Hal ini disebabkan karena sampel kulit jeruk tidak diiris tipis-tipis dan kurang lama diangin-anginkan. Sehingga minyak atsiri yang dihasilkan hanya sedikit.
        Dari hasil pengamatan, suhu tetesan pertama adalah 880C. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa suhu distilasi uap lebih rendah dari 1000C. Tetesan pada labu distilasi ini adalah campuranb dari air dan minyak atsiri. Suhu tertinggi dalam proses distilasi adalah 920C.
        Dalam waktu satu menit pertama , jumlah tetesan paling banyak pada menit pertama yakni sebanyak 30 tetes. Rata-rata jumlah tetesan tiap menit adalah 21,93 tetes. Tetesan yang terjadi kurang stabil, karena meningkat dan menurun. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kondisi sampel.
        Volume minyak atsiri yang dihasilkan 0,5 mL dengan warna minyak atsiri yang bening. Dari data yang diperoleh dapat ditentukan randemennya, yaitu sebesar 0,16 % dan massa limonennya yaitu 0,41175 gram.
        Dalam penambahan Natrium Sulfat anhidrat pada distilasi, terjadi reaksi pada limonene :
nH2O + Na2SO4 ―> Na2SO4 . nH2O
dan rumus struktur dari limonen (minyak atsiri kulit jeruk) adalah :
            CH3








 




            CH2CH=CH2
            Nilai rendemen yang kecil serta volume minyak atsiri yang kecil, kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
1.      Sampel kulit jeruk yang kurang tipis dan kurang kering
2.      Sampel kulit jeruk jumlahnya kurang
3.      Proses penggojogan yang kurang sempurna
4.      Proses distilasi yang tidak maksimal.
5.      Kurang teliti dalam pengukuran voume dan penimbangan massa kulit jeruk.






VII. Kesimpulan
1.             Distilasi uap adalah cara pemisahan atau metode distilasi yang melibatkan kodistilasi campuran air dan senyawa organik volatil yang tidak bercampur dengan air.
2.             Prinsip dasar dari distilasi air adalah perbedaan titik didih 2 senyawa untuk memisahkan dan memurnikan zat cair dari campurannya.
3.             Prinsip percobaan ini adalah pemisahan minyak kulit jeruk (limonen) melalui distilasi uap menggunakan uap air (non volatil) dan kulit jeruk yang volatil.
4.             Proses pelepasan minyak kult jeruk (limonen) pada distilasi bagian tanaman didasarkan pada proses hidofosi yaitu minyak kulit jeruk dan panas melalui membran jeruk.
5.             Uap air dari pemanasan akan mengisolasi limonen dan terupakan, saat melewati kondensor akan menjadi titik-titik air yang merupakan hasil distilasi.
6.             Fungsi natrium sulfat anhidrat adalah menyerap/mengadsorbsi air yang masih terdapat pada minyak atsiri sehingga menjadia murni. Reaksi yagn terjadi adalah
nH2O + Na2SO4 -> Na2SO4.nH2O
7.             Semakin tinggi suhu tetesan distilat, semakin meningkat/ banyak tipa menitnya.
8.             Distilasi terjadi pada suhu ≤1000C karena jika terlalu tinggi minyak yang dihasilkan akan menguap.
9.             Pada percobaan diperoleh limonen sebanyak ( 0,41175 gram ) dengan rendemen sebesar 0,16 %.
10.         Suhu tetesan pertama 88 oC.
Suhu tertinggi 92 oC.
Suhu akhir tetesan 91 oC.
Rata-rata jumlah tetesan 21,93 tetes.


VIII. Daftar Pustaka
·         Ernest, Buseter. 2000. Minyak Atsiri. Jakarta : UI Press
·         Fessenden, Fessenden. 1993. Organik Laboratory Techniques. California : Cab. Publishing Company
·         Polleras, Daniel. 2002. Experimental Organic Chemistry. New York : John Willey dan Seny Inc Alright
·         Suparwani. 2000. Petunjuk Praktikum Kimia Organik I. Surakarta : UNS Press
·         Susanti, Elfi dan Suryadi Budi Utomo. 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Organik I. Surakarta : UNS Press

Jawaban Pertanyaan
1.    Air dapat digunakan untuk mengisi minyak atsiri dari bahan alam, karena antara air dan minyak atsiri memiliki titik didih yang berbeda sehingga akan memisahkan/ mengikat minyak atsiri dari jaringan tumbuhan pada sistem distilasi uap.
2.    Fungsi penambahan Na2SO4 anhidrat untuk mengeringkan atau menyerap air yang masih terdapat pada minyak atsiri.














MAKALAH HASIL DISKUSI
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

‘’ ISOLASI MINYAK ATSIRI DENGAN DISTILASI UAP ‘’


 











OLEH :
KELOMPOK I
ANGGOTA :
1.          BAYU ANTRAKUSUMA      ( K3311011 )
2.          CHAERUNNISA                    ( K3311012 )
3.          EMI LIAWATI                      ( K3311024 )
4.          GABRIELLA YOVI              ( K3311031 )
5.          HENNY ROSITAWATI        ( K3311036 )
6.          IKA YUDITA P.S                   ( K3311039 )

PENDIDIKAN KIMIA A 2011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA

1 komentar: