I.
JUDUL
ISOLASI MINYAK ATSIRI
DENGAN DISTILASI UAP
II.
TUJUAN
Mahasiswa
dapat mengisolasi senyawa organik dari bahan alam dengan menggunakan cara
distilasi uap
III. DATA PENGAMATAN
No
|
Perlakuan
|
Data
Pengamatan
|
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
|
Mengiris
tipis-tipis kulit jeruk kemudian diangin-anginkan semalam
Menimbang
250 gram kulit jeruk untuk percobaan
Memanaskan
air lalu diatasnya diberi kulit jeruk
Merangkai
alat untuk proses distilasi
Mengukur
sushu tetesan awal, suhu tertinggi, dan suhu akhir
Menghitung
jumlah tetesan tiap menit selama 15 menit terhitung setelah tetesan pertama
pada labu distilat
Melakukan
penggojogan setelah labu distilat penuh
Lapisan
bawah dibuang .
Lapisan
atas yang berupa minyaknya disimpan dalam gelas ukur lalu disumbat dengan
tissue
Melakukan
penggojogan kedua ditambah air
Lapisan
minyak diambil , lapisan bawah dibuang
Lapisan
minyak dicampur di gelas ukur sebelumnya
Melakukan
penggojogan ketiga
Minyak
yang diperoleh ditambah Na2SO4 anhidrat lalu disaring
Filtrat
yang dihasilkan = minyak atsiri
|
Kulit
jeruk menjadi panjang tipis-tipis dan berwarna agak pucat (tidak fresh)
Massa
kulit jeruk : 250 gram
Suhu
tetesan awal: 88° C
Suhu
tertinggi : 92° C
Suhu
akhir : 91° C
T1
: 30 Tetesan
T2
: 17 Tetesan
T3
: 18 Tetesan
T4
: 21 Tetesan
T5
: 22 Tetesan
T6
: 22 Tetesan
T7
: 23 Tetesan
T8
: 23 Tetesan
T9
: 22 Tetesan
T10
: 20 Tetesan
T11
: 23Tetesan
T12
: 23 Tetesan
T13
: 22 Tetesan
T14
: 23 Tetesan
T15
: 20 Tetesan
Terbentuk
2 lapisan
Lapisan
atas : Putih keruh, ada sedikit lapisan minyaknya
Lapisan
bawah : bening
Hasil
sama seperti penggojogan kedua
Volume
minyak atsiri adalah 0,5 mL
|
IV.
PERHITUNGAN
Ø Rata-rata
jumlah tetes tiap menit adalah :
30+17+18+21+22+22+23+23+22+20+23+23+22+23+20
15
= 329
15
=
21, 93 tetes
Ø Massa
limonen = . V
= 0,8235 gr/cm3 . 0,5 Ml
= 0, 41175 gram
Massa
limonen
Ø Randemen =
x
100 %
Massa
kulit jeruk
0,41175
= x 100 %
250
= 0,16 %
IV. PEMBAHASAN
Percobaan isolasi minyak atsiri dengan distilasi uap
bertujuan agar dapat mengisolasi senyawa organik dari bahan alam dengan
menggunakan cara distilasi uap.
Prinsip dasar dari percobaan ini adalah mengisolasi minyak
atsiri yang berasal dari sampel kulit jeruk dari air dengan cara mengalirkan
uap air ke dalam tumpukan kulit jeruk yang sudah diiris tipis-tipis dan
dikeringkan tanpa sinar matahari (diangin-anginkan), sehingga minyak atsiri
teruapkan bersama dengan uap air. Setelah pengembunan, minyak akan membentuk
lapisan yang terpisah dari air yang selanjutnya dapat dikumpulkan. Prinsip ini
merupakan prinsip distilasi uap, yang dilakukan untuk memisahkan suatu campuran
zat pada temperatur yang lebih rendah dari titik didih normal komponen
penyusunnya. Metode ini sering digunakan untuk memisahkan senyawa volatile dari
senyawa non volatile pada sampel bahan alam bahkan memisahkan senyawa
terdekomposisi pada titik didihnya.
Prinsip kerja dalam percobaan ini, dimulai dari menyiapkan
sampel kulit jeruk. Kulit jeruk yang digunakan sebaiknya kuli jeruk yang tipis.
Lalu sipotong atau diiris kecil-kecil lalu diangin-anginkan minimal 1 malam.
Pengirisan kulit jeruk menjadi tipis-tipis bertujuan untuk memperluas permukaan
bidang sentuh dengan uap air yang dialirkan, sehingga uap air tersebut akan
lebih banyak mengalir dan masuk kedalam pori-pori kulit jeruk. Sedangkan,
tujuan diangin-anginkan adalah agar kandungan air didalam kulit jeruk
berkurang.
Massa sampel kulit jeruk yang digunakan dalam percobaan ini
adalah 250 gram. Sampel kulit jeruk
dimasukkan kedalam ketel uap (panci) yang sebelumnya sudah diisi air. Lalu
merangkai alat distilasi yang akan digunakan.
Berikut
gambar rangkain alatnya :
Keterangan
:
1
= kompor listrik
2
= panci
3
= pipa T
4
= termometer
5
= kondensor
6
= water in
7
= water out
8
= labu distilat
9
= pipa L
Setelah pemasangan alat selesai, kemudian melakukan distilasi
uap. Distilasi dilakukan ± 2 jam. Dalam proses distilasi ini, uap air dalam
panci akan menembus kulit jeruk, kemudian mengalir melewati kondensor sehingga
terjadi pengembunan yang akan mengalir dan ditampung pada labu distilat.
Saat melakukan distilasi, dilakukan pengukuran suhu tetesan
pertama. Pada percobaan ini diperoleh data suhu tetesan pertama, adalah 880C. Kemudian menghitung banyaknya tetesan
yang terjadi permenit dalam 15 menit pertama.
Setelah terjadi tetesan terakhir (± 2 jam), distilasi
dihentikan. Suhu tertinggi dalam percobaan ini adalah 920C. Sedangkan suhu akhir tetesan adalah 91
oC. Hasil
distilasi kemudian diekstraksikan dengan corong pisah hingga terbentuk dua
lapisan. Lapisan bawah berupa air dan lapisan atas merupakan minyak atsiri.
Lapisan bawah atau air dibuang, sedangkan lapisan atas ditampung di gelas
beker.
Lalu menambahkan Natrium Sulfat anhidrat kedalam gelas beker
yang berisi minyak atsiri. Penambahan ini bertujuan untuk mengikat air yang
masih bercampur dengan minyak atsiri sehingga diperoleh minyak atsiri yang
murni. Penambahan dilakukan sampai Natrium Sulfat anhidrat tidak larut lagi.
Lalu mengukur volum minyak atsiri yang dihasilkan. Pada percobaan ini diperoleh
minyak atsiri sebanyak 0,5 mL. Hal ini disebabkan karena sampel kulit jeruk
tidak diiris tipis-tipis dan kurang lama diangin-anginkan. Sehingga minyak
atsiri yang dihasilkan hanya sedikit.
Dari hasil pengamatan, suhu tetesan pertama adalah 880C. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa suhu distilasi uap lebih rendah dari 1000C. Tetesan
pada labu distilasi ini adalah campuranb dari air dan minyak atsiri. Suhu
tertinggi dalam proses distilasi adalah 920C.
Dalam waktu satu menit pertama , jumlah tetesan paling banyak
pada menit pertama yakni sebanyak 30 tetes. Rata-rata jumlah tetesan tiap menit
adalah 21,93 tetes. Tetesan yang
terjadi kurang stabil, karena meningkat dan menurun. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh kondisi sampel.
Volume minyak atsiri yang dihasilkan 0,5 mL dengan warna minyak atsiri yang
bening. Dari data yang diperoleh dapat ditentukan randemennya, yaitu sebesar 0,16
% dan massa limonennya yaitu 0,41175 gram.
Dalam penambahan Natrium Sulfat anhidrat pada distilasi, terjadi
reaksi pada limonene :
nH2O
+ Na2SO4 ―> Na2SO4 . nH2O
dan rumus struktur dari
limonen (minyak atsiri kulit jeruk) adalah :
CH3
CH2CH=CH2
Nilai rendemen yang kecil serta
volume minyak atsiri yang kecil, kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain:
1. Sampel
kulit jeruk yang kurang tipis dan kurang kering
2. Sampel
kulit jeruk jumlahnya kurang
3. Proses
penggojogan yang kurang sempurna
4.
Proses distilasi yang tidak maksimal.
5. Kurang
teliti dalam pengukuran voume dan penimbangan massa kulit jeruk.
VII. Kesimpulan
1.
Distilasi uap adalah cara pemisahan atau
metode distilasi yang melibatkan kodistilasi campuran air dan senyawa organik
volatil yang tidak bercampur dengan air.
2.
Prinsip dasar dari distilasi air adalah
perbedaan titik didih 2 senyawa untuk memisahkan dan memurnikan zat cair dari
campurannya.
3.
Prinsip percobaan ini adalah pemisahan
minyak kulit jeruk (limonen) melalui distilasi uap menggunakan uap air (non
volatil) dan kulit jeruk yang volatil.
4.
Proses pelepasan minyak kult jeruk
(limonen) pada distilasi bagian tanaman didasarkan pada proses hidofosi yaitu
minyak kulit jeruk dan panas melalui membran jeruk.
5.
Uap air dari pemanasan akan mengisolasi
limonen dan terupakan, saat melewati kondensor akan menjadi titik-titik air
yang merupakan hasil distilasi.
6.
Fungsi natrium sulfat anhidrat adalah
menyerap/mengadsorbsi air yang masih terdapat pada minyak atsiri sehingga menjadia
murni. Reaksi yagn terjadi adalah
nH2O
+ Na2SO4 -> Na2SO4.nH2O
7.
Semakin tinggi suhu tetesan distilat,
semakin meningkat/ banyak tipa menitnya.
8.
Distilasi terjadi pada suhu ≤1000C
karena jika terlalu tinggi minyak yang dihasilkan akan menguap.
9.
Pada percobaan diperoleh limonen
sebanyak ( 0,41175 gram ) dengan rendemen sebesar 0,16 %.
10.
Suhu tetesan pertama 88 oC.
Suhu tertinggi 92 oC.
Suhu akhir tetesan 91 oC.
Rata-rata jumlah tetesan
21,93 tetes.
VIII.
Daftar Pustaka
·
Ernest, Buseter. 2000. Minyak Atsiri. Jakarta : UI Press
·
Fessenden, Fessenden. 1993. Organik Laboratory Techniques.
California : Cab. Publishing Company
·
Polleras, Daniel. 2002. Experimental Organic Chemistry. New York
: John Willey dan Seny Inc Alright
·
Suparwani. 2000. Petunjuk Praktikum Kimia Organik I. Surakarta : UNS Press
·
Susanti, Elfi dan Suryadi Budi Utomo.
2012. Petunjuk Praktikum Kimia Organik I.
Surakarta : UNS Press
Jawaban Pertanyaan
1. Air
dapat digunakan untuk mengisi minyak atsiri dari bahan alam, karena antara air
dan minyak atsiri memiliki titik didih yang berbeda sehingga akan memisahkan/
mengikat minyak atsiri dari jaringan tumbuhan pada sistem distilasi uap.
2. Fungsi
penambahan Na2SO4 anhidrat untuk mengeringkan atau
menyerap air yang masih terdapat pada minyak atsiri.
MAKALAH
HASIL DISKUSI
PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
‘’
ISOLASI MINYAK ATSIRI DENGAN DISTILASI UAP ‘’
OLEH
:
KELOMPOK
I
ANGGOTA
:
1.
BAYU ANTRAKUSUMA ( K3311011 )
2.
CHAERUNNISA (
K3311012 )
3.
EMI LIAWATI ( K3311024 )
4.
GABRIELLA YOVI ( K3311031 )
5.
HENNY ROSITAWATI ( K3311036 )
6.
IKA YUDITA P.S ( K3311039 )
PENDIDIKAN KIMIA A 2011
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
Kalau cara kerja menggunakan Destilasi itu gimana ??
BalasHapus